Rabu, 05 Desember 2012

Iptek dan kemiskinan


BAB  I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang

Berbicara tentang ilmu pengetahuan,teknologi dan kemiskinan tidak mustahil kita akan melihat ke masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.Yang mungkin permasalahannya adalah kontinuitas dan perubahan,harmoni,dan disharmoni. Bahasa “Ilmu Pengetahuan” sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari,terdiri dari dua kata yaitu “ilmu” dan “pengetahuan”. Namun, berbicara tentang pengetahuan saja akan menghadapi berbagai masalah,seperti kemampuan kita dalam memahami fakta pengalaman dan dunia realitas,hakikat pengetahuan,kebenaran,kebaikan,membentuk pengetahuan,sumber pengetahuan dan sebagainya. Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyonsong masa depan,sudah diberi kepercayaan yang mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan manusia, meskipun mempunyai dampak sosial yang muncul sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu. Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.

1.2   Batasan Masalah
                       
Pada tulisan ini hanya akan menerangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, atau biasa disingkat IPTEK, Kemiskinan dan IPTEK yang Mempengaruhi Kemiskinan.

BAB  II
IPTEK dan KEMISKINAN


2.1   Ilmu Pengetahuan

Ilmu : suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik,  logik dan konsisten
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh   dari keterbatasannya
Pengetahuan  :  berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi
Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

Jadi, Ilmu Pengetahuan  : seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
           
Ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan
dan objektif.

Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, teori kebenaran pengetahuan :

1. Apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2.  Apabila ada kesesuaian dengan kenyataan


3.  Apabila mempunyai konsekuensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu


Ilmu pengetahuan memiliki 3 komponen :

a. Ontologis : apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup yang menjadi objek penelaahannya

b. Epistemologis : cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan

c.  Aksiologis : asas menggunakan ilmu pengetahuan/fungsi dari ilmu pengetahuan

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, 4 hal :

1.  Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
2.  Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta/gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3.  Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap  indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4.  Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali

Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan da tindakan :

a.  Pengamatan :  kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistematis
b.  Menggolong-golongkan dan membuktikan deengan cara berpikir analitis, sintetis, induktif, dan deduktif

 c.  Pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran

Penelitian dasar bertujuan utama menambah pengetahuan ilmiah, penelitian terapan adalah untuk menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah.

2.2   Teknologi

Teknologi : keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Luasnya bidang teknik :

1.  Teknik bidang ekonomi : teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan kapital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2.  Teknik bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3.  Teknik bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik

Pandangan terhadap teknologi harus menekankan pada keserasian antara teknologi dengan kepentingan manusia dan integritas ekonomi yaitu dengan cara :

a.  Memberikan banyak alternatif pilihan teknologi
b.  Adanya interaksi yang serasi antara manusia, mesin-mesin, dan biosfer. Agar sistem ekonomi terpelihara
c.  Teknologi harus menopang hidup manusia, bukan sebaliknya

Upaya Menjinakkan Teknologi :
a. Mempertimbangkan/mengganti kriteria utama dalam menerapkan suatu  inovasi teknologi yang didasarkan pada keuntungan ekonomis
        b.  Penerapan teknologi harus merupakan hasil kesepakatan dari berbagai disiplin ilmu

2.3   Kemiskinan

Kemiskinan : keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan

Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan
     
Kemiskinan menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dipengaruhi oleh  :

1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki

2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar

  3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi

Ciri – Ciri Kemiskinan :

1.  Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan

2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha

3.  Tingkat pendidikan rendah, tidak sampai tamat SD


4.  Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas

5.  Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan

Kemiskinan dapat dikatagorikan 3 Unsur :         
a.  Disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
b.  Disebabkan oleh bencana alam
c. Kemiskinan buatan : kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun kultural



2.4   IPTEK  Mempengaruhi Kemiskinan

Bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan. Alokasi serta kualitas sumber daya alamnya. Dilihat dari sektor pertanian berdasarkan memanfaatkan sumber daya alam, Tingkat produktivitas yang rendah disebabkan oleh jumlah pekerja di sektor tersebut terlalu banyak, sedangkan tanah, kapital, dan teknologi terbatas serta tingkat pendidikan petani yang rata-ratanya sangat rendah. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah. Untuk itu diperlukan program-program pelatihan ketrampilan dalam pemahaman berbasis IPTEK. Juga kurangnya kegiatan-kegiatan/fasilitas lapangan kerja di luar bidang pertanian. Solusinya melaksanakan 78 jalur pemerataan yang meliputi : pemerataan pembagian pendapatan, penyebaran pembangunan di seluruh daerah, kesempatan memperoleh pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.
Kemiskinan dipelajari oleh banyak ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam ekonomi, dua jenis kemiskinan dipertimbangkan: kemiskinan absolut dan relatif. Dalam politik, penanggulangan aktif termasuk rencana perumahan, pensiun sosial, kesempatan kerja khusus. Dalam hukum, telah ada gerakan yang mencari pendirian "hak manusia" universal yang bertujuan untuk menghilangkan kemiskinan. Dalam pendidikan, kemiskinan memengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga miskin, kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan kurangnya kandungan gizi makan mereka membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar.

BAB  III
KESIMPULAN

Penanganan kemiskinan pada prinsip­nya merupakan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sumberdaya alam yang tidak menguntungkan dan  rendah­nya akses kelompok masyarakat miskin terhadap peluang- pel­uang yang tersedia. Oleh karena itu upaya pengentasan yang  harus diarahkan pada :

a.      Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur pelayanan   pendidikan (pemantapan IMTAQ dan transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi

b.      Mengembangkan dan membuka usaha produk­tif yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat miskin secara berkelanjutan serta memperbesar akses masyarakat miskin dalam penguasaan faktor produksi

c.  Memelihara dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi  masyarakat miskin

d.      Pemihakan kebijakan publik yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat miskin

Masyarakat Pedesaan dan perkotaan


BAB  I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang

Masyarakat pedesaan di Indonesia tergolong masyarakat yang sangat jauh tertinggal, hal ini disebabkan keberedaan wilayah yang jauh dari pusat pembangunan Nasional. Bahkan hampir tidak tersentuh oleh pembangunan Nasional. Beberapa metode dan pendekatan telah dikembangkan untuk memahami masalah dan membantu merumuskan kebijakan guna memecahkan masalah pembangunan pedesaan. Sejak tahun 1970an para pakar banyak yang memanfaatkan metode, pendekatan, dan logika berfikir survei verifikatif dalam meriset masalah sosial masyarakat pedesaan. Masyarakat desa adalah komunitas yang tinggal di dalam satu daerah yang sama, yang bersatu dan bersama-sama, memiliki ikatan yang kuat dan sangat mempengaruhi satu sama lain. Hal ini dikarenakan pada masyarakat desa tradisi itu masih sangat kuat dan kental. Bahkan terkadang tradisi ini juga sangat mempengaruhi perkembangan desa, karena terlalu tinggi menjunjung kepercayaan nenek moyang mengakibatkan sulitnya untuk melakukan pembaharuan desa. Di sisi lain banyak hal yang mengakibatkan  sebuah desa sulit untuk mengalami pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya berada jauh dari pusat ekonomi daerah, desa yang mengalami ketertinggalan di bidang pembangunan jalan dan sarana-sarana lainnya, sulitnya akses dari luar, bahkan desa yang mengalami kemiskinan dan keminiman tingkat pendidikan. Pada umumnya masyarakat desa diidentikkan dengan masyarakat petani, ini dikarenakan masyarakat pedesaan dominan bermata pencaharian dari hasil pertanian yang merupakan petani-petani  miskin yang mata pencahariannya di bawah garis kemiskinan. Hal ini menunjukkan kesenjangan yang sangat jauh dari masyarakat perkotaan.Studi yang banyak dilakukan sebelumnya mengenai pembangunan pedesaan biasanya lebih menyoroti  perekonomian desa. Hasil-hasil yang dicapai antara lain berupa gambaran tentang kondisi kehidupan sosial ekonomi, keadaan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, tingkat produksi dan fasilitas pemasaran komoditi yang dihasilkan penduduk, dan prospek kehidupan desa pada umumnya. Dalam studi kita sekarang ini fokus perhatian diarahkan tidak pada perekonomian desa, tetapi pada manusia desa. Maka hasil pembangunna pedesaan tidak sematamata diartikan sebagai peningkatan produksi, penyempurnaan pemasaran atau diversifikasi dalam perekonomian desa, tetapi lebih bersifat konprehensif, yang mencakup spektrum kemanusiaan yang luas. Tujuan dan hasil akhir dari pendekatan yang demikian adalah pembangunan manusia seutuhnya di pedesaan yang diartikan sebagai: ”kemajuan yang mantap dan terus menerus dalam kondisi kehidupan yang mengandung unsur-unsur kebebasan, kebahagiaan, dan keamanan bagi seluruh anggota masyarakat”.

1.2       Batasan Masalah
Pada tulisan ini hanya akan menerangkan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan yang berkaitan dengan pengertian, agama, ciri-ciri, perbedaan, aspek kelebihan dan kekurangan.




BAB  II
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

2.1   Pengertian Masyarakat

Kata masyarakat dikutip dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu society yang artinya sekelompok orang yang berkumpul membentuk sebuah sistem yang berinteraksi antar individu-individu yang berada di bawah kelompok tersebut.
Masyarakat adalah perwujudan kehidupan bersama manusia.
Masyarakat  adalah sekelompok  individu  yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan  memiliki budaya. 
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit.
Arti luas masyarakat : keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa.
Arti sempit masyarakat : sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan.

2.2   Ciri -  Ciri  Masyarakat
1.  Beranggotakan minimal 2 orang.
2.  Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

2.3   Tipe - Tipe  Masyarakat
1.      Tipe masyarakat yang berkebun yang amat sederhana dengan ubi jalar sebagai tanaman pokoknya dalam kombinasi dengan berburu atau meramu.
2.      Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau di sawah dengan padi sebagai tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatannya berupa “Komunitas Petani”.
3.      Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan dengan sektor perdangan dan industri yang lemah.
4.      Tipe masyarakat metropolitan yang mulai mengembangkan suatu sektor perdangan dan industri yang agak berarti, tetapi yang masih didominasi oleh aktivitas kehidupan pemerintah.

Dipandang dari Cara Terbentuknya, Masyarakat dapat dibagi :
1. Masyarakat Paksaan, misal Negara, Masyarakat Tawanan
2. Masyarakat Merdeka :
a. Masyarakat Nature : masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan hubungan darah/ keturunan.
b. Masyarakat Kultur : masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan/kepercayaan, misal koperasi, kongsi perekonomian, gereja.
2  Tipe  Masyarakat   :
a.  Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
b.   Masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang dikarenakan ilmu pengetahuan modern, teknologi yang sudah maju.
2.4   Syarat  Masyarakat

1.   Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2.   Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
3.   Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama




2.5   Pengertian Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
 Masyarakat Pedesaan (Rural Community) :  masyarakat yang tinggal di pedesaan dan di kategorikan sebagai masyarakat yang hidup melalui dan dalam suasana pemikiran alam pedesaan
Biasanya mereka bekerja, berfikir, dan melakukan kegiatan apapun selalu mendasarkan diri pada apa-apa yang biasa berlaku di daerah pedesaan.
Masyarakat Perkotaan  (Urban Community) : masyarakat  yang mayoritas penduduknya hidup berjenis-jenis usaha yang bersifat non agraris
2.6   Ciri – Ciri  Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Ciri – Ciri Masyarakat Pedesaan :
a.   Warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat
b.   Memiliki pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
c.   Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
d.   Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar ke keluargaan
e.    Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
f.    Cara berusaha (ekonomi) ialah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan
g.   Masyarakatnya homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat  istiadat

Ciri – Ciri Masyarakat Perkotaan :
a.   Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
b.   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan /individu
c.   Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan memiliki batas-batas yang nyata
d.   Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
e.   Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripaa faktor pribadi
f.    Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
g.   Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar

2.7   Perbedaan  Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
1. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk
2. Lingkungan Hidup
3. Mata Pencaharian
4. Corak Kehidupan Sosial
5. Stratifikasi Sosial
6. Mobilitas Sosial
7. Pola Interaksi Sosial
8. Solidaritas Sosial
9. Kedudukan Dalam Hierarki Administrasi Nasional

2.8    Aspek Positif dan Negatif
         Aspek Positif Fungsi dan Tugas Aparatur Pemerintah Kota Harus di Tingkatkan :
         a.  Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota. Untuk itu, maka pengetahuan tentang administrasi dan perencanaan kota harus dimilikinya
         b.  Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus di kerjakan dengan cepat dan tepat, agar tidak disusul dengan masalah lain
         c.  Masalah keamanan kota harus dapat di tangani dengan baik sebab kalau tidak, maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru
         d.  Dalam rangka pemekaran kota, harus di tingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat Kabupaten, tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah Kabupaten dan sekitarnya
        
         Aspek Negatif  Masalah Kota :
a.                Menekan angka kelahiran
b.    Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
c.    Membendung urbanisasi
d.   Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
e.  Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil/desa-desa yang telah ada di sekitar kota besar
f.    Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak memiliki pekerjaan.

2.9    Agama
Agama yang dianut oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan umumnya sama yaitu beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha. Namun yang membedakan adalah masyarakat pedesaan yang umumnya di daerah pedalaman masih mengikuti adat istiadat nenek moyang yang sering dilaksanakan.

  
BAB  III
KESIMPULAN

Masyarakat terdiri atas berbagai orang, dengan ragam pandangan, sikap, nilai dan kepentingan. Ada masyarakat yang tinggal di perkotaan yang disebut masyarakat perkotaan, dan sebaliknya ada masyarakat yang tinggal di pedesaan yang disebut masyarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti alat transportasi, bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan.

Minggu, 02 Desember 2012

PRE TEST

1) Cari contoh pendistribusian komponen-komponen hardware, Program, Procedure dan jelaskan !!!

Pendistribusian Komponen Hardware
Contoh:
1. Printer merupakan alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar atau grafik di atas kertas. Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu picker sebagai alat mengambil kertas dari tray. Tray adalah tempat menaruh kertas. Tinta atau toner adalah alat pencetak sesungguhnya, karena ada sesuatu yang disebut tinta atau toner yang digunakan untuk menulis atau mencetak pada kertas. Perbedaan toner dan tinta adalah perbedaan sistem toner atau laser butuh pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tidak butuh pemanasan, hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.
2. Hardisk adalah piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, hard disk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time.
3. CD-ROM merupakan akronim dari Compact Disc Read-Only Memory adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta bit. CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive. Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re Write / RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW.
4. Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah.
2. Pendistribusian Komponen Program
Contoh:
1. Amoeba merupakan sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.
2. Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaat ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.
3. Chorus merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
4. GLUnix sampai saat ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk performa yang lebih baik untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di
jaringan, mengijinkan migrasi proses untuk mendukung keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk antar proses komunikasi.
3. Pendistribusian Komponen Procedure
Contoh:
1. RMI (Remote Method Invocation) merupakan sebuah teknik pemanggilan method remote yang lebih secara umum lebih baik daripada RPC. RMI menggunakan paradigma pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming). RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java memanggil method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada jaringan.
Cara Kerja RMI : Dalam model ini, sebuah proses memanggil method dari objek yang terletak pada suatu host/computer remote. Dalam paradigma ini, penyedia layanan mendaftarkan dirinya dengan server direktori pada jaringan. Proses yang menginginkan suatu layanan mengontak server direktori saat runtime, jika layanan tersedia, maka referensi ke layanan akan diberikan. Dengan menggunakan referensi ini, proses dapat berinteraksi dengan layanan tsb. Paradigma ini ekstensi penting dari paradigma RPC. Perbedaannya adalah objek yang memberikan layanan didaftarkan (diregister) ke suatu layanan direktori global, sehingga memungkinkan untuk ditemukan dan diakses oleh aplikasi Yang meminta layanan tersebut.
2. RPC (Remote Procedure Call) merupakan suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh ( remote system ).Protokol RPC digunakan untuk membangun aplikasi klien-server yang terdistribusi.
Cara Kerja RPC : Tiap prosedur yang dipanggil dalam RPC, maka proses ini harus berkoneksi dengan server remote dengan mengirimkan semua parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari server dan melakukan proses kemudian selesai. Proses di atas disebut juga dengan stub pada sisi klien. Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses menunggu tiap message yang berisi permintaan mengenai prosedur tertentu.